Banggakan Budaya Lokal, SDN 2 Cilegon Pentaskan Tari Walijamaliha di Workshop BC-FIFA

KORAN MEDSOS – Lima siswi SDN 2 Cilegon terpilih tampil membawakan Tari Walijamaliha, tarian tradisional khas Banten, dalam kegiatan workshop Budaye Cilegon Fest & International Folk Arts (BC-FIFA) yang diselenggarakan di Rumah Dinas Walikota Cilegon, pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Tarian yang dibawakan sebagai bentuk representasi budaya lokal dalam rangkaian kegiatan workshop yang dihadiri oleh 4 delegasi internasional yaitu dari Rusia, Bulgaria, India, dan Korea Selatan. 

Adapun festival BC-FIFA ini sudah dimulai sejak 6 Agustus hingga 11 Agustus 2025, dengan rangkaian kegiatan dan lokasi yang berbeda disetiap harinya.
Tamara (22), selaku pelatih tari dari tim SDN 2 Cilegon, mengungkapkan bahwa meskipun persiapan cukup singkat, semangat para siswa membuat proses latihan berjalan lancar. 

“Sebelum latihan, saya selalu kasih motivasi dulu supaya mereka semangat. Apalagi ini kan acaranya besar ya, jadi mereka juga harus merasa bangga bisa tampil,” ungkapnya.

Setiap hari, kelima siswi yang terlibat berlatih selama dua jam, dimulai pukul 11.00 hingga 13.00 WIB sepulang sekolah. 
“Latihan rutin setiap hari, dan itu cukup padat. Tapi mereka tetap semangat karena sudah termotivasi dari awal, dan daya ingat mereka bagus juga kok” tambah Tamara.

Selain tim lokal, 4 negara tersebut pun turut menunjukkan tari tradisional asal negara masing-masing, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sehaj (22) tim penari asal India yang bangga akan budayanya dan budaya Indonesia.
“So, we’re performing Bhangra, feeling so special. And it’s very good, very nice, we enjoy a lot. The students they performed very well” tegas Sehaj.

Penampilan tim penari lokal tidak hanya dari SDN 2 Cilegon saja, SDIT Raudhatul Jannah pun turut andil memeriahkan kegiatan ini, sesuai yang dituturkan oleh istri dari wakil walikota Cilegon yaitu Nur Kusuma Ngarasati.

“Adik-adik kita yang bertalenta ada 2 perwakilan, mereka sudah hebat kuda-kudanya juga bagus, jadi kita bisa menunjukkan pada dunia bahwa anak-anak Cilegon itu juga sangat profesional menarinya” ujarnya.

Penampilan siswi SDN 2 Cilegon menjadi bukti bahwa generasi alpha tetap bisa menjadi penjaga budaya di tengah arus modernisasi dan globalisasi. Kehadiran mereka menjadi wajah budaya lokal harus yang memperkenalkan Cilegon kepada dunia. (Wulan/MG)

Posting Komentar

0 Komentar