CILEGON — Pagi itu, halaman TK YPWKS IV Cilegon dipenuhi warna-warni pakaian kompak yang dikenakan para ayah dan anak. Ada yang senada dengan motif ceria, ada yang tampil sporty, bahkan ada pula yang penuh tema lucu.
Namun lebih dari sekadar pakaian serasi, yang paling terasa adalah kehangatan hubungan yang terpancar dari senyum, tawa, dan pelukan di antara mereka. Hari itu, sekolah menyelenggarakan kegiatan Father’s Day, sebuah ruang khusus di mana ayah dan anak merayakan kedekatan mereka lewat serangkaian aktivitas yang menyenangkan.
Acara dibuka dengan senam ceria. Diiringi musik bersemangat, para ayah mencoba mengikuti gerakan yang biasa dilakukan anak-anak di sekolah. Ada yang luwes, ada pula yang tampak salah langkah—tetapi justru di situlah letak kehangatannya.
Anak-anak tertawa bersemangat melihat ekspresi ayah mereka, sementara para ayah tak ragu ikut larut dalam keceriaan.
Kegiatan berlanjut dengan estafet bola, sebuah permainan yang menguji kekompakan dan kerja sama. Suara riuh sorakan mengisi udara saat pasangan ayah-anak berlari kecil, menjaga bola tetap dalam lintasan.
Di beberapa momen, anak tampak menggenggam tangan ayahnya lebih erat, memastikan mereka tetap bersama hingga garis akhir.
Salah satu sesi yang paling meninggalkan kesan manis adalah menghias donat.
Meja-meja dipenuhi topping warna-warni, sementara tangan-tangan mungil anak sibuk mengoleskan mentega dan menaburkan meses.
Ayah membantu menahan donat atau menambahkan sentuhan akhir, dan tak jarang keduanya berakhir saling tertawa karena tangan yang belepotan.
Kegiatan kembali penuh semangat dengan lomba memindahkan bola, yang menuntut ketangkasan dan kekompakan. Lalu tibalah sesi paling lucu sekaligus mengharukan: Blindfold Challenge.
Para ayah yang matanya ditutup harus mengikuti instruksi guru untuk menyelesaikan tugas tertentu, yaitu mencari anak masing-masing.
Melihat sang ayah berjalan hati-hati sambil mendengarkan petunjuk dari guru dan anak, membuat momen ini menjadi highlight acara—penuh tawa, tetapi juga menunjukkan kuatnya rasa saling percaya.
Setelah itu, ayah dan anak duduk berdampingan mengikuti kegiatan menggambar dan mewarnai. Suasana berubah lebih tenang, tetapi tetap hangat.
Banyak ayah terlihat serius mengikuti permintaan anak untuk memberi warna tertentu, sementara anak dengan bangga menunjukkan hasil gambarnya kepada ayah.
Sepanjang kegiatan, terlihat jelas bahwa Father’s Day kali ini bukan sekadar rangkaian kegiatan sekolah.
Ini adalah hari di mana waktu seolah melambat, memberi ruang bagi ayah dan anak untuk lebih dekat, saling memahami, dan menciptakan kenangan yang mungkin akan mereka kenang seumur hidup.
Acara ditutup dengan foto bersama, hadiah apresiasi, dan pelukan hangat Ayah dan Anak yang melengkapi hari penuh kebahagiaan.
TK YPWKS IV Cilegon berharap kegiatan ini menjadi pengingat bahwa kehadiran ayah dalam momen kecil sekalipun dapat membangun ikatan kuat yang menetap dalam hati anak-anak mereka. (*)
0 Komentar