Pemimpin Umum Gen Cilegon, Kalipha Umara Aruma menyatakan, bahwa pihaknya menyayangkan dinamika dan ketegangan yang terjadi beberapa hari terakhir. Ia menilai bahwa energi pemuda seharusnya diarahkan untuk membangun kota, bukan terjebak dalam gesekan yang justru menghambat kemajuan.
“Kami menyayangkan apa yang terjadi. Situasi seperti ini hanya menguras energi. Pemuda Cilegon harusnya menjadi motor persatuan, bukan menjadi bagian dari konflik,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, 9 Desember 2025.
Menurutnya, perbedaan pandangan dalam organisasi kepemudaan adalah hal wajar, namun harus disikapi dengan kepala dingin, dialog, dan etika berorganisasi yang sehat.
Ia juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang terlibat harus dapat menahan diri agar ketegangan tidak meluas. Lebih jauh, Gen Cilegon mengimbau seluruh organisasi kepemudaan (OKP) untuk menjadikan peristiwa ini sebagai bahan introspeksi bersama.
“Ini momentum untuk saling jaga, saling berbenah, dan saling merangkul. Tidak ada organisasi yang sempurna, semua sedang belajar tumbuh. Yang terpenting adalah bagaimana kita kembali pada tujuan awal, membangun pemuda Cilegon yang kuat, bermartabat, dan bersatu,” tambahnya.
Gen Cilegon juga menyerukan agar ruang dialog dibuka seluas-luasnya, sehingga semua pihak dapat memberikan klarifikasi, masukan, dan solusi tanpa tekanan maupun prasangka.
“Jangan biarkan perbedaan membuat jarak. Kita pemuda satu kota, dan masa depan Cilegon bergantung pada kemampuan kita menjaga harmoni.”
Dengan sikap ini, Gen Cilegon berharap suasana kepemudaan di Kota Cilegon segera kembali kondusif, sehingga berbagai program kolaboratif yang tengah berjalan tidak terganggu oleh dinamika internal organisasi manapun.(*)
0 Komentar