Dilfiandi, yang akrab disapa Rabeg, merupakan pegawai di SMA Negeri 2 KS Cilegon sekaligus pengurus aktif di bidang Promosi dan Publikasi DKKC.
Dalam ajang tersebut, Rabeg meraih penghargaan pada kategori Transformatif Tenaga Administratif Sekolah melalui inovasi pengembangan aplikasi digital pembelajaran yang dinilai mampu mendorong efisiensi, transparansi, dan kreativitas di lingkungan sekolah.
“Saya tidak menyangka akan mendapat apresiasi di tingkat provinsi. Aplikasi ini awalnya saya kembangkan untuk membantu guru dan siswa agar lebih mudah berinteraksi dan memantau progres pembelajaran. Ternyata, inovasi sederhana ini bisa memberi manfaat lebih luas,” ujar Dilfiandi saat ditemui usai menerima penghargaan.
Ia juga menghimbau seluruh masyarakat luas untuk tidak takut terhadap teknologi.
"Teknologi itu jangan kita takuti, tapi harus kita pelajari dan manfaatkan untuk semua sektor, dari pendidikan dan bahkan kebudayaan," tandasnya.
Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas prestasi tersebut.
Menurutnya, keberhasilan Rabeg menjadi bukti bahwa insan kebudayaan juga memiliki kemampuan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan dunia pendidikan.
“Prestasi ini adalah bukti bahwa semangat kebudayaan dapat bersinergi dengan inovasi. Kami bangga Bidang Promosi dan Publikasi DKKC turut menginspirasi dunia pendidikan di Banten,” ungkap Ketua DKKC.
Melalui pencapaian ini, DKKC berharap semakin banyak pegiat budaya dan pendidik di Kota Cilegon yang berani berinovasi, menumbuhkan semangat transformatif, dan terus menghadirkan karya yang berdampak bagi masyarakat. (*)
0 Komentar