KORAN MEDSOS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon menggelar kegiatan “Sosialisasi Kepatuhan Internal” sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan pemasyarakatan.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Gedung 1 dan dihadiri oleh seluruh pejabat manajerial serta pegawai Lapas, dengan mengenakan pakaian batik sebagai simbol kekompakan dan profesionalisme.
Sosialisasi ini menjadi bagian dari langkah nyata Lapas Cilegon dalam mendukung program penguatan integritas dan reformasi birokrasi yang tengah digalakkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon, Margono, menegaskan pentingnya kepatuhan sebagai pilar utama dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pemasyarakatan.
“Kepatuhan internal bukan hanya soal mengikuti aturan, tetapi mencerminkan karakter dan tanggung jawab moral kita sebagai insan pengayom. Sosialisasi ini saya harapkan menjadi pengingat akan pentingnya integritas sebagai fondasi kerja,” ujar Margono.
Hadir sebagai narasumber, Idam Wahju Kuntjoro dari Direktorat Kepatuhan Internal Direktorat Jenderal Pemasyarakatan turut memberikan arahan dan penguatan kepada seluruh jajaran.
“Kepatuhan internal adalah instrumen penting dalam mencegah terjadinya penyimpangan. Kepatuhan bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi merupakan bagian dari budaya organisasi yang harus ditanamkan dan dijalankan oleh setiap individu,” ungkap Idam Wahju Kuntjoro.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan organisasi sangat bergantung pada komitmen kolektif seluruh pegawai dalam menjunjung nilai-nilai integritas, transparansi, dan akuntabilitas.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta kesadaran kolektif dan penguatan etika kerja, sehingga Lapas Kelas IIA Cilegon semakin siap mewujudkan lingkungan kerja yang bersih, berintegritas, dan profesional. (*)
0 Komentar